Menjelang 17-an ditugasin ke Sampit, Kalteng. Never been there before. Dalam bayangan gue kota ini bakal serem dan ga bersahabat. Itu cukup beralasan karena kota ini sempat luluh lantak di awal tahun 2000. Ada kerusuhan besar bernuansa etnis dan agama disini. Yang gue denger dari warga setempat, 1500 rumah dibakar. Menyedihkan.
Perjalanan ke sana cukup menyenangkan. Ke sampit pake mobil. Gile. Itu berarti gue akan menempuh jarak sekitar 1000 km, lewat darat. Untung bedua ga sendiri. Jadi ntar bisa gantian. Gue setir dari Balikpapan sampe Banjar Baru (sekitar setengah jam dari Banjarmasin) Eddo dari Banjar Baru ke Sampit.
Deket Banjar Baru ada kota Martapura. Kota penghasil batu-batu perhiasan seperti berlian, zamrud, ruby dan lain sebagainya. Ada fenomena yang sangat-sangat menarik disini. Setelah sholat subuh, gue jalan ama temen gue, Guntur. Dia temen sehidup semati deh. Desa tetanggaan, SD, SMP, SMA bareng dia. Satu kampus pula. Dia kuliah duluan di elektro. Sementara gue setaun belakangan di sipil.
Setelah sarapan diajak jalan ke Martapura. Subhanallah. Kalo di kota-kota lain, pemandangan umum yang tampak pada pagi hari adalah warga kota turun ke jalan bersiap untuk pergi ke tempat kerja. Anak-anak berseragam berangkat ke sekolah. Di kota ini lain. Terlihat seperti hampir segenap warga kota, berbondong-bondong menuju tempat mengaji. Kebanyakan cowok. Mereka memakai baju koko dengan sarung dan kopiah. Gue lihat pemandangan itu memnuhi kota Martapura. Mereka membawa kitab dan Al-Qur'an. Di kota ini tempat Guru Ijai atau Guru Sekumpul Rahimahullah berada kalau gue ga salah denger. Beliau sudah wafat beberapa waktu lalu. Semoga rahmat Allah selalu bersama beliau...Amin.
Menuju Sampit harus lewat Banjarmasin dan Palangkaraya. Dua ibu kota propinsi Kalsel dan Kalteng. Banjarmasin cukup menyenangkan. Kotanya ramai. Mungkin karena ada kampus UnMul disini. Tapi yang gue gasuka, kotanya aga jorok. Sampah sepertinya kurang mendapat perhatian dari Pemda dan masyarakat setempat. Palangkaraya kotanya aga sepi. Denger-denger gara-gara kerusuha beberapa tahun lalu. Kalo suruh milih gue lebih seneng tinggal di Banjarmasin. Harga relatif lebih murah disini.
Memasuki kota Sampit, ternyata di luar dugaan. Kotanya ramai dan menyenangkan. Ga terlihat lagi bekas-bekas kerusuhan. Gue sampe sana 16 Agustus malem. Berhubung besok libur proklamasi, warga kota banyak turun ke jalan memenuhi kota. Pemilihan kata turun ke jalan gue kurang tepat ya. Kesannya kok kaya mau demo gitu...hehehe. Biarin ah.
Yah..lengkap sudah Kalimantan kujelajahi. KalTim, KalBar, Kalsel dan KalTeng. Menyenangkan. Jadi pengen ke tempat laen niy. Sulawesi blom. Papua juga blom. Maluku juga. Tinggal itu pulau-pulau besar Indonesia yang blom gue kunjungi. Sometime, someday...gue bakal jalan kesana juga.
Tuesday, August 30, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment