Wednesday, March 30, 2005

Sebuah Perjalanan Menuju Nanggroe 2

Sabtu, 1 Januari 2005
Abis maghrib gw ditelpon oleh Posko Aceh ITB. Pukul 22:00 diminta dateng ke Posko. Sebelumnya memang aku udah daftar menjadi calon relawan untuk dikirim ke Aceh. Gw pengen banget kesana. Menurut gw ga cukup dengan nyumbang dan doa aja. Kalo ada kesempatan dan aku bisa, gw bakal kesana.

Pukul 22:00 gw nyampe posko. Ternyata Tim pertama dari ITB yang udah berangkat lebih dulu, masih memerlukan beberapa personel untuk diberangkatkan. Tim pertama masih di Jakarta. Mereka memerlukan beberapa personel lagi untuk mendukung pengoperasian alat yang disumbangkan oleh ITB, yaitu Water Treatment Plant,(WTP) alat penjernih air. Malam itu juga langsung dilaksanakan 'seleksi' dari delapan orang yang hadir malam itu. Akhirnya terpilih 5 orang tambahan yang akan segera bergabung dengan tim awal, yaitu Gw, Wildan (TL-98), Aad (TI-99), Fajar (TI-02), Oki (EL-98).

Minggu, 2 Januari 2005
Lima orang personel tambahan pagi hari sekitar jam 10:00 mengikuti training operasi WTP di basement PAU, bersama dua orang anggota tim awal Agni (BI-02) dan Andi (GM-02). Training selama kurang lebih satu jam itu ngga bisa terlalu lama dilaksanain,walaupun masih banyak pertanyaan di benak kami, karena sore harinya kami dijadwalkan harus segera berangkat ke Jakarta, untuk bergabung dengan tim awal.

Awalnya direncanakan kami berangkat ke Jakarta pukul 15:00 menggunakan KA. Ternyata rencana berubah. Kami diantar mobil alumni menuju Jakarta, bersama rombongan truk yang mengangkut alat-alat WTP. Kami dilepas oleh Rektorat yang diwakili oleh Dr. Krishna Pribadi dan sampai di Jakarta kira-kira jam 23:00. Anggota tim awal yang udah lebih dulu nyampe terlihat sedang beres-beres. Ketika gw tanya ternyata mereka sedang packing barang untuk dimuat ke pesawat besok sore. Kabar yang gw terima, kita bakalan naek Antonov ke Meulaboh. Antonov itu pesawat angkut Rusia, saingannya Hercules yang buatan Amerika. Wah, asik juga nih. Ini bakalan pengalaman pertama selama hidup naek Antonov.

Dan Tim 1 ternyata adalah sodara Ezra Adimenggala, GD-94. Wakakaka....gw sih udah kenal dia dari lama di Loedroek Engineering. Dia senior gw di sana. Orangnta gendheng poll. Tapi entah karena sekarang dia jadi Dan Tim, bawaannya sekarang jadi (sok) serius. Pandangan (di) tajem (-tajemin), jarang senyum, sok adem (cool maksudnya) dan (mencoba menjadi) berwibawa. Padahal biasanya siy cengengesan hehehhee. Oke lah Dan, Beny siap melaksanakan tugas!

Semua anggota tim dikumpulkan oleh si Dan ini (panggilan untuk komandan).Cieehh dengan (sok) wibawa dia membuka briefing."Teman-teman sekalian. Kita dipercaya oleh ITB dan dunia (kata dunia ini gw pribadi yang nambahin, biar berkesan uaaaaa...gimanaaa gitu. Sebenernya dia ga make kata dunia hehehe) untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Aceh. Yang perlu teman-teman perhatikan adalah, bahwa kita dalam misi yang serius. Kondisi dan situasi di lapangan sangat-sangat kabur. Mungkin kita akan bertemu dengan anggota TNI yang stress. Dimana anggota keluarganya habis menjadi korban bencana sementara dia sendiri tetap harus bertugas....bla..bla...."

Pas briefing gw jadi kebawa serius. Gimana ngga? Ke Aceh, bahkan ke Sumatera gw blom pernah sebelumnya. Sekali-kalinya sekarang mau kesana pas keadaan bencana. Pasti keadaanya kacau. Informasi dari media, baik cetak maupun elektronik ga jauh beda. Semuanya semakin membuat pikiran jadi ruwet dan bener-bener harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Yang ada di pikiran gw waktu di Jakarta itu adalah, gw bakalan mendirikan tenda diantara puing-puing bangunan seperti sesaat setelah bom nuklir menyerang.Tidak ada kehidupan...Gw dan tim lah yang bakalan membantu mereka disana. Mendistribusikan logistik kepada para korban. What a tough duty! Tapi gw ga ada rasa sama sekali ingin mundur. Gw tetep pengen bantu saudara-saudara gw disana. Whatever it takes. Apapun resikonya.

Setelah makan dan istirahat secukupnya, lima orang personel tambahan pun ikut membantu packing barang. Lumayan banyak juga barang yang bakal di bawa. Bahkan mobil Yon 1 Menwa ITB, kijang pick up juga bakalan dibawa. Gile...serius neh misinya. Barang-barang yang dibawa macem-macem, kabel, alat komunikasi, kompor, mesin diesel, obat-obatan dan lain-lain. Si Ical ngukur dimensi, Ucok nimbang berat. Katanya kalo mau bawa barang di pesawat kudu diperatiin bener masalah dimensi ama berat.

-to be continued-

No comments: